Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Minggu, 05 Februari 2017

Bergesernya Batu Besar Karena Ikhlas

Bergesernya Batu Besar Karena Ikhlas
       Hak cipta foto : Liputan 6
Rasulullah SAW menceritakan bahwa terdapat tiga orang dari umat terdahulu yang sedang mengadakan perjalanan. Tiba-tiba mereka ditempa oleh hujan yang sangat deras. Mereka kemudian berteduh dalam sebuah gua.
Setelah berada dalam gua, tanpa disangka gua tersebut justru menyekap mereka, sebab pintunya tertutup oleh sebuah batu besar. Ada sebagian dari mereka berkata kepada bagian yang lain.
“Demi Allah, tidak ada jalan yang dapat menyelamatkan kalian kecuali sifat jujur (keikhlaskan), oleh karena itu, saya harap dari masing-masing kalian berdoa kepada Allah dengan perantara suatu amal yang diyakini dikerjakan dengan penuh keikhlasan”.
Mereka sepakat, seseorang dari mereka berdoa “Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku dulu punya seorang pekerja yang bekerja padaku dengan imbalan tiga gantang padi. Tapi tiba-tiba dia pergi dan tidak mengambil upahnya. Kemudian aku ambil padi tersebut lalu aku tanam dan hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu saat, dia datang kepadaku untuk menagih upahnya, aku katakan padanya, “pergilah ke sapi-sapi itu dan bawalah dia”, dia balik bertanya “upahku yang ada padamu hanyalah tiga gantang padi”. Maka aku jawab, “ambilah sapi-sapi itu, sebab sapi-sapi itu hasil dari padi yang tiga gantang itu”. Akhirnya ia ambil juga. Ya Allah. Bila engkau tahu bahwa apa yang aku perbuat itu hanya karena ikhlas dan aku takut kepadamu, maka keluarkan lah kami dari sini”.
Tiba-tiba batu besar yang menutupi gua itu bergeser sedikit.
Seorang lagi lalu berdoa “Ya Allah, Engkau tau aku mempunyai bapak ibu yang sudah tua. Setiap malam aku membawakan untuk keduanya susu dari kambingku. Suatu malam aku datang terlambat pada mereka. aku datang kalau mereka sudah tidur. Saat itu, Istri dan ankku berteriak kelaparan. Biasanya aku tidak memberi minum sehingga kedua orang tuaku terlebih dahulu minum. Aku enggan membangunkan mereka, aku juga enggan meninggalkan mereka sementara mereka butuh minum susu tersebut. Maka aku tunggu mereka bangun sampai fajar menyingsing. Ya Allah, bila Engkau tahu bahwa hal-hal tersebut aku kerjakan hanya karena aku takut kepadamu, maka keluarkanlah kami dari gua ini”.
Tiba-tiba batu besar bergeser lagi.
Yang lain lagi kemudian berdoa, “Ya Allah, Engkau tahu aku mempunyai saudari sepupu (Puteri Paman), dia adalah wanita yang paling aku cintai. Aku selalu menggodanya dan membujuknya untuk berbuat dosa, namun dia menolak. Hingga akhirnya dia sangat membutuhkan uang pinjaman dariku. Maka aku jadikan hal itu sebagai jalan untuk mendapatkan kehormatannya. Aku  pun datang kepadanya dan memberikan 100 Dinar, akhirnya ia pun memberi kesempatan kepadaku untuk menjamah dirinya. Ketika aku tengah berada dia kedua pahanya, ia berkata, “bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau merusak cincin kecuali dengan haknya”. Maka dengan segera aku berdiri dan keluar meninggalkannya. Ya Allah, bila engkau tahu bila apa yang aku lakukan itu hanya karena aku takut kepadamu, maka keluarkanlah kami dari gua ini”.
Tiba-tiba bergeserlah batu itu sekali lagi, dan mereka dapat keluar dari gua tersebut. Wallahu A'lam Bishoab........ (Bukan Sekedar Cerita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox