Foto :
Foto By (http://bonekaannisa.com/wp-content/uploads/2015/11/47.jpg)
Pada suatu hari,
seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh
saudaranya menjaga kedainya karena ia akan Sholat. Ketika itu datanglah seorang
Badui yang hendak membeli perhiasan di kedai itu. Maka terjadilah jual beli
diantara Badui itu dengan penjaga kedai yang diamanahkan tuanya tadi.
Satu Batang perhiasan
yang hendak dibeli harganya
400 dirham. Saudara Yunus menunjukan suatu barang yang
sebetulnnya harganya 200
dirham. Barang tersebut dibeli Badui tadi tanpa diminta mengurangkan harganyan
tadi. Ditengah jalan, dia berpaspasan
dengan Yunus bin Ubaid.
Yunus bin Ubaid kemudian
bertanya kepada si Badui yang membawa barang perhiasan yang dibeli dari
kedainya tadi. sepertinya dia mengenali barang
tersebut adalah dari kedainya.
Yunus bertanya kepada
Badui itu, “Berapakah harga barang ini kamu beli ?”
“Empat ratus dirham”
Jawab si badui
Yunus berkata lagi
“tetapi harga sebenarnya cuma
dua ratus dirham saja. Mari ke kedai saya supaya saya dapat kembalikan uang lebihnya
kepada saudara”
“Biarlah, ia tidak
perlu, aku telah merasa senang dan beruntung dengan harga empat ratus dirham
itu, sebab dikampungku harga barang ini paling murah lima ratus dirham” kata si
Badui. saudagar Yunus tetap tidak mau
melepaskan si badui pergi. Soudagar Yunus mendesak si badui agar mau kembali ke
kedainya dan mengembvalikan uang lebihnya.
Setelah si Badui itu
beredar, berkata lah Yunus kepada saudaranya “ apakah kamu tidak merasa malu
dan takut kepada Allah SWT atas perbuatannya menjual barang tadi dengan dua
kali lipat?” kata Si Saudagar dengan marah.
“Tetapi dia sendiri
yang mau membelinya dengan harga empat ratus dirham.” Jawab Saudara Yunus
“Ya, tetapi di atas pundak kita terpukul satu
amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan terhadap dirinya
kita sendiri.” Kata si Saudagar lagi.
WaLlahu A’lam Bishowab……..
Inilah salah satu kisah
hidup orang yang Sholeh, dan jujur dalam mencari rizqi dan ridho Allah SWT,
tidak peduli untungnya besar atau kecil yang terpenting adalah kehalalan dan
keberkahan rizqinya tadi.
Rasulullah SAW bersabda
“Sesungguhnya Allah itu penetap harga, yang menahan, yang melepas dan memberi
rizqi dan sesungguhnya aku berharap bertemu Allah di dalam keadaan tidak ada
seorangpun dari kamu menuntutku lantaran menzalimi di jiwa atau diharga” (HR
Lima Imam kecuali Imam Nasa'i) (Kisah-kisah
Teladan Islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar