Kisah Tiga Kepala yang Putus
Berkeliling
Lapangan
Pada Zaman kekhalifahan
Bani Umayyah yang menjadi Khalifah pada saat itu adalah Umar bin Abdul Aziz
yang terkenal dengan kebaikan dan kearifannya dalam memimpin roda kepemimpinan bagi umat Islam.
Ada suatu kisah yang
patut kita ketahui yang penuh pelajaran tentang Iman saat pemerintahan beliau yang bijak
berlangsung.
Dikisahkan, pasukan romawi dalam jumlah besar
dikirim dan berangkatlah pasukan itu.
Tak bisa dibayangkan pasukan Romawi yang
demikian
besarnya Sama sekali tak sebanding dengan para pejuang pasukan Islam pada saat itu.
Hak Cipta Foto : Mawar Hitam (http://pamburumasa.blogspot.co.id)
Romawi memang kerajaan
tua dan besar. Tapi harus diakui juga bahwa semangat jihad yang tertanam dalam
hati para mujahid Islam sangat membara sehingga mereka tak takut sama sekali
mengahadapi pasukan kafir yang besar saat itu, namun dalam pertempuran ini
pasukan Islam harus ikhlas dan bersabar karena dapat dipukul mundur oleh
pasukan Romawi.
Hak Cipta Foto : Republika.co.id
Pasukan Islam
dikalahkan. Malangnya diantara mereka ada sekitar 20 orang tertawan pasukan
romawi. Kaisar romawi memerintahkan
kepada salah satu diantara mereka untuk masuk kedalam agamanya.
Kaisar Romawi berkata
kepadanya “jika engkau masuk kedalam agamaku dan bersujud didepan berhala, maka
aku akan menjadikan anda sebagai amir di suatu negeri yang besar. Aku akan
memberi tanda simbol kebesaran, mahkota, penghargaan, dan piala suci. Tetapi
jika Anda tidak mau masuk dalam agamaku maka aku akan membunuhmu dan memenggal
leher” tegas kaisar sambil mengancam.
Mujahid muslim ini
berkata dengan penuh keyakinan
“Aku tidak akan menjual agamaku dengan dunia”
Mendengar
jawaban penolakan itu Kaisar memerintahkan prajuritnya untuk memenggal
leher tawanan Muslim dengan sebuah pedang yang sangat tajam. Leher kepala sang
mujahid dipenggal di lapangan luas yang di saksikan rakyat negeri itu. Setelah
berputar, kepala orang ini mengelilingi lapangan tiga kali dengan membaca ayat
Al Qur'an yang artinya, “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan dengan
hati yang puas lagi diridhoiNya. Maka masuklah kedalam jamaahKu dan kedalam
hamba-hambaKu” (QS. Al Fajri :27-30)
Mendengar peristiwa
itu, kaisar sangat marah dan memerintahkan untul memanggil orang setelahnya dari
tawanan tadi kepadanya.
Kaisar berkata dengan manis “jika engkau
masuk kedalam agamaku, maka aku akan menjadikan anda sebagai amir di kota ini, jika
Anda tidak mau, maka aku akan memenggal lehernya sebagaimana telah memenggal
leher temanmu”
Mujahid muslim kedua
berkata dengan mantap “Aku tidak akan
menjual agamaku dengan dunia. Jika Anda mempunyai kekuasaan untuk memenggal
leherku. tetapi Anda tidak mempunyai kekuasaan untuk memutus imanku”
Lalu kaisar
memerintahkan prajuritnya untuk
memenggal lehernya sebagaimana mujahid yang pertama. Setelah dipenggal,
lehernya pun terputus, kepalanya mengelilingi lapangan tiga kali, sambil
membaca ayat suci Al Qur'an yang artinya “Maka orang itu berada dalam kehidupan
yang diridhoiNya, dalam surga yang tinggi, buah-buahnya dekat.” (QS. Al
Baqarah: 21-23)
Akhirnya kepala itu
diam dan berhenti disisi kepala mujahid yang pertama. Mengetahui kejadian ini
juga kaisar bertambah geram. Dia memerintahkan untuk memanggil orang yang
ketiga.
Kaisar berkata ketus “bagaimana
keputusan yang akan Anda ambil, apakah Anda akan mengikuti agamaku dan akan aku
jadikan sebagai penguasa? Jika tidak maka Anda akan tersiksa dan celaka”
Tawanan ketiga menjawab
“aku memilih agamamu. Aku memilih kepentingan dunia diatas kepentingan akhirat”
Maka kaisar berkata
kepada perdana mentrinya, “tulislah surat keputusan untuknya. Berilah dia
anugrah, piala suci, dan simbol kebesaran”
Tetapi perdana mentri
ini curiga dan berkata kepada kaisar,
“wahai raja, bagaimana aku bisa memberinya sebelum aku melakukan ujian
kepadanya”
Perdana Mentri
menyampaikan kepada raja, agar raja berkata kepada orang ketiga ini, “jika
memang Anda sungguh-sungguh dalam ucapan Anda, maka sebagai bukti, bunuhlah
seorang teman anda yang ada dalam tawanan itu”
Maka seorang penghianat
Muslim ini mengambil temanya yang ada di tawanan lalu dibunuhnya.
“sungguh ini sebuah
kebiadaban yang tidak dapat diterima, dia sampai hati membunuh saudaranya yang
sebelumnya dalam perjuangan bersamanya. Bagaimana mungkin sang raja mempercayai
ucapan ya? Sementara dia sendiri tak dapat melindungi hak saudaranya, apalagi
memelihara hak kita” kata perdana mentri
kepada Sang Raja.
Akhirnya sang raja
memerintahkan untuk membunuh si pengkhianat. Merekapun membunuhnya dengan
memenggal lehernya hingga kepalanya terputus, kepala ini kemudian Berkeliling
lapangan tiga kali sambil mengucapkan ayat suci Al Qur'an yang artinya “Apakah
kamu hendak merubah nasib orang-orang yang tidak pasti ketentuan azab kepadanya?
Apakah kamu akan menyelamatkan orang-orang yang berada dalam api neraka? (QS.
AZ Zumar: 19)
Kepala ketiga ini lalu
berhenti di ujung lapangan, bukanya berhenti di sisi kepala kedua temanya yang
terlebih dahulu dibunuh. Tentu saja mungkin orang ini sudah dalam azab Allah
karena dia sudah berani
meninggalkan agama yang diridhoi
Allah “Islam”
dan keimanannya. WaLlahu A'lam Bishoab (Bukan Sekedar Cerita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar