Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Jumat, 10 Februari 2017

PENYEMBAH API YANG BERTOBAT PADA UJUNG HAYATNYA



PENYEMBAH API YANG BERTOBAT
PADA UJUNG HAYATNYA

Sumber Foto : elmina-id.com
Pada Zaman Dulu seoramg ulama yang terkenal bernama Hasan Basri memiliki seorang tetangga bernama simoen, dia seorang penyembah api. Suatu hari simoen jatuh sakit dan ajalnya hampir tiba. Sahabat-sahabatnya meminta agar Hasan Sudi mengunjunginya. Hasan memberi nasehat, “Takutlah kepada Allah, engkau telah menyia-nyiakan usiamu di tengah-tengah apai dan asap”
Penyembah api menjawab, “ada tiga hal yang mencegahku untuk menjadi seorang muslim. Yang pertama, kenyataan walaupun kalian membenci keduniawian, tetapi siang dan malam kalian mengejar harta. Yang kedua, kalian mengatakan bahwa mati adalah kenyataan, namun kalian tidak bersiap-siap menghadapinya. Yang ketiga, kalian mengatakan Wajah Allah akan terlihat namun hingga saat ini kalian melakukan sesuatu yang tidak diridhoiNya.”
HaSan terkesiap, gak disangkanya penyembah api itu mempunyai kedalaman mata batin seperti itu. “Inilah ucapan dari manusia yang sungguh-sungguh mengetahui” kata Hasan Bisri
Hasan melanjutkan “Jika orang-orang Muslim berbuat seperti yang engkau katakan, apa yang hendak engkau katakan ? Mereka mengakui keesaan Allah sedangkan engkau menyembah apai selama tujuh puluh tahun, dan aku tak pernah berbuat seperti itu. Jika kita sama-sama terseret dalam neraka, apinya akan membakar diriku dan dirimu. Tetapi jika diizinkan Allah api tidak akan membakar sehelai rambut pun dari tubuhku. Hal itu karena api diciptakan oleh Allah dan segala ciptaannya tunduk pada perintahnya. Walaupun engkau menyembah api selama tujuh puluh tahun, marilah sama-sama menaruh tangan kita ke dalam api agar engkau dapat menyaksikan sendiri betapa api itu sesungguhnya tak berdaya dan betapa Allah itu Maha Kuasa”
Demikianlah, Hasan kemudian memasukan tangannya kedalam api. Dengan izin Allah tak sedikitpun ia terbakar. Menyaksikan hal itu simoen terheran-heran. Hal ini ternyata cukup menggugah hati simoen akan kebenaran kekuasaan Allah SWT.
Simoen berkata “selama tujuh puluh tahun aku menyembah api. Kini dengan satu atau dua helaan nafas saja yang tersisa, apakah yang harus aku lakukan ?”
“Jadilah seorang muslim” Jawab Hasan
“Jika engkau memberikan jaminan tertulis bahwa Allah tidak akan menghukum diriku, barulah aku menjadi seorang muslim. Tanpa jaminan itu berat aku memeluk Islam” kata Simoen
Tanpa berpikir panjang Hasan membuatkan surat jaminan yang diinginkan Simoen itu. Simoen dengan tak dapat menahan , masuk Islam.
 Sumber Foto : waktuku.com
Kepada Hasan ia menyampaikan wasiatnya, “Setelah aku mati, mandikanlah aku dengan tanganmu sendiri. Kuburkanlah aku dan selipkanlah surat jaminan ini di tanganku. Surat ini akan menjadi bukti bahwa aku seorang muslim”
Tak lama kemudian Simoen meninggal. Hasan melaksanakan keinginan Simoen tersebut. Setelah itu Hasan merenung “bagaimana mungkin aku dapat menolong seseorang sementara aku sendiri dalam keadaan serupa. Aku sendiri tidak dapat menentukan nasubku, tetapi mengapa aku berani memastikan apa yang akan dilakukan Allah?”
Apa yang dilakukan Hasan tak lain hanya untuk menyenangkan hati simoen. Ketakutan apa yang telah dilakukannya membuatnya tak dapat memejamkan mata.
Ketika tertidur, ia bermimpi bertemu Simoen dengan wajah cerah dan bercahaya. “Bagaimana keadaannya?” Tanya Hasan
Simoen menjawab, “Allah dengan segala kemudahaNya telah menghancurkan diriku kepadanya. Engkau telah memberikan surat jaminan, terimalah surat ini karena aku tidak membutuhkannya lagi”
Ketika Hasan terbangun, Hasan telah mendapati surat jaminan yang dibuatnya itu berada di tangannya. Hasan hanya dapat memuji kekuasaan Allah SWT. WaLlahu A'lam bishowab..... (Bukan Sekedar Cerita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox