ARTI SEBUAH
KONSENTRASI
Sumber Foto : iwaralaba.com
Tersebutlah seseorang yang ingin
memperoleh sebuah pelajaran dalam hidupnya. Orang lantas menyebut seorang
pawang India yang bijak. Maka pergilah si lelaki dari satu negeri ke negeri
berikutnya . Dari sebuah propinsi ke propinsi lain. Hingga sampailah orang itu
di kediaman pawang India. Diketuknya pintu rumahnya. Yang keluar ternyata
seorang nenek tua yang berujat, “Oh silahkan masuk!”
Si laki-laki pun masuk ruang tamu. Ia
tunggu satu, dua hingga tiga jam. “Apa-apaan ini?” Tanyanya dalam hati. Si
Pawang lantas menemuinya dengan dingin. Ia duduk dan hanya diam. Ia diam
membisu. Si tamu bingung sembari berfikir bagaimana ia akan memulai
pembicaraan.
Sumber Foto : malesbanget.com
Si Pawang terus diam. Si laki-laki
akhirnya memberanikan diri bicara seraya berujar, “Saya datang dari negeri yang
jauh dengan maksud agar memperoleh hikmah darimu demi kesuksesan hidupku”. Kata
si Pawang India, “Baik” Namun setelah ucapannya “BAIK”, ia hanya diam dan terus
diam. Kemudian si Pawang berujar, “Apakah Anda suka teh?”Si laki-laki langsung
menjawab, “Baik, aku berselera minum. Saya orang terlantar sudah tiga jam ini
mulutku tak kemasukan apa-apa” Sebentar kemudian si Pawang membawa nampan berisi
teko teh dan gelas. Lantas dituangkannya ke gelas dan tiada henti ia tuangkan.
Gelas sudah penuh namun si Pawang tidak juga menghentikan aksinya. Nampan juga
akhirnya penuh dengan air namun si Pawang terus menuangkan isi tekonya.
Akhirnya air teh menggenang di meja makan dan terus saja ia menuangkan
air tehnya. Air kemudian menggenang di tanah dan menjadi banjir. Tiba-tiba sang
tamu berujar, “Hei hei cukup hentikan aksimu! Engkau ini pawang yang bijak
ataukah gila?”Kata si Pawang sambil melempar tanya, “Sudah cukup?” “Dan bahkan
berlebihan” Jawab si tamu.
Camkan wahai saudaraku, lanjut sang
Pawang, “Jika engkau ingin mengambil hikmah dalam kehidupan ini, gelasmu harus
kosong. Kau sudah melihat bagaimana gelas jika penuh dan banjir. Ketika
aku tidak segera bicara padamu karena gelasmu masih penuh (pikiranmu masih
banjir dengan macam-macam pikiran) sehingga engkau tak bisa menerima nasehat
dan petuahku. Jika engkau ingin mengambil hikmah di kehidupan ini, kosongkanlah
hatimu dari kesibukan-kesibukan agar engkau bisa mengisinya dengan hikmah.
Kosongkan hatimu dari kedengkian. Dan dari segala pikiran negatif”.
Sumber : LampuIslam.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar