Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Senin, 06 Juni 2016

DIBERI KARAMAH KARENA TAKUT KEPADA ALLAH



DIBERI KARAMAH KARENA
TAKUT KEPADA ALLAH
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpUX2zNvMUhW1C3vMuBou2EVoVHuW6616F65xcuYezX6NDvAZqpngjvCvwusKU1gANmqHSDjQjJ-5ydSRFomvEG5zlpFTThZ699fWl67NPTmDBVTJLzuyZt2U9CD_5VNwPmmuJyfyCCgs/s1600/167386_173013429409005_145838775459804_369502_7958731_n.jpg
           Syahdan pada zaman dahulu hiduplah seorang ahli ibadah diantara bani Israil. Setiap malam dia beribadah kepada Allah SWT dan siang harinya dia berkeliling menjajakan dagangan. Dia selalu berkata pada dirinya, “Wahai diriku, nafsuku, takutlah kepada Allah.”
          Seperti biasa setiap hari dia slalu menjajakan daganganya. Suatu ketika dia melintasi rumah salah seorang pejabat dari keluarga raja (amir), dia berteriak menjajakan daganganya didepan pintu rumah sang pejabat. Dari balik pintu nyonya rumah memandang keluar dan melihat seorang pedagang yang ganteng. Srrr… angin mendesir dihatinya. Dia terkesima melihat kegantengan si pedangang. Dalam hidupnya tak pernah melihat lelaki seganteng itu. Nafsu birahinya pun langsung memuncak karenanya.
          Dia memanggil si pedagang dan menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya. Istri amir berkata “pedagang, aku cinta padamu. Aku punya harta yang banyak dan baju sutra. Tinggalkan daganganmu yang sedikit ini, lepaskan bajumu dan kenakan baju sutra ini ambilah harta yang banyak”.
          Nafsu laki-laki itu sebenarnya ingin megikuti nyonya rumah. Ya, siapa yang tidak tertarik diiming-imingi harta seperti itu apalagi dia bukan termasuk keluarga yang kaya dan hanya seorang pedagang biasa. Namun dia berkata dalam dirinya, “wahai nafsuku, takutlah kepada Allah, kemudian dari mulutnya muluncur kata-kata kepada si perempuan, “aku takut pada Allah Tuhan sekalian alam”
          Perempuan itu berkata, “Demi Allah, aku tidak akan membuka pintu rumahku sampai kamu menyerahkan dirimu padaku”
          Lelaki itu kemudian berkata dalam dirinya “Wahai nafsuku takutlah kepada Allah” ia lalu berpikir keras bagaimana ia menyelamatkan dirinya dari godaan perempuan dihadapanya. Dia pun menemukan gagasan, kemudian si pedagang  berkata pada permpuan itu “wahai istri amir, beri aku waktu sampai aku berwudhu dan shalat dua rakaat”
          Perempuan itu mengiyakan. Si pedagang berwudhu dan naik ke atas loteng, persisnya keatas wuwungan. Dia tempat yang tinggi ini dia melaksankan sahalat dua rakaa. Setelah selesai shalst dia melihat kebawah. Oh… betapa jauhnya bumi betapa tingginya wuwungan ini. Tingginya sekitar 20 hasta atau 10 meter. Sambil menghadapkan wajahnya kelangit  dan menangis, dia bermunajat kepada Allah, “Ya Allah, aku telah beribadah kepadamu tujuh puluh tahun. Selamatkan aku dari keburukan Perempuan ini. Kjalau tidak, aku datang padaMu bersamanya” kemudian dia berkata pada dirinya “wahai nafsuku takutlah pada Allah, takutlah pada Allah” sesaat kemudai dia mlompat dan melemparkan tubuhnya kebawah. Sungguh luar biasa… dia selamat! Dia melayang seperti kapas dan turun kebumi dalam posisi duduk seperti burung. Kiranya Allah telah mengirimkan malaikat untuk menyelamatkanya.
          Meski daganganya tak dapat dibawanya pulang karena tertinggal dirumah amir, dia bisa pulang dengan hati bahagia karena terbebas dari bujuk rayu sang istri amir. Setelah sampai dirumah ia merasa lapar sekali. Berhari-hari ia hidup dalam keadaan lapar karena tak ada makanan. Dia menangis sedih.
          Di tengah kebingungan dan kesedihanya datang seorang lelaki hendak berhutang rotiadanya kemudia si ahli ibadah berkata pada orang tadi “Aku tidak punya apa-apa selama berhari-hari aku tidak punya roti, kalau kamu tidak percaya lihat sendiri di anglo”.
          Si tamu melongok ke anglo. Ternyata disitu ada roti yang siap untuk dimakan, akhirnya  mereka pun makan bersama-sama. Istri si ahli Ibadah mereasa takjub. “Ini adalah sebuah karamah (penghormatan dari Allah). Ini pasti karena kamu bukan karena aku. Coba kamu ceritakan apa yang terjadi?” kata si istri ahli ibadah
          Sang pedagang kemudain menceritakan semua yang dialami bersama istri amir. Mendengar kisahnya wanita ini bersyukur kepada Allah. Sungguh Maha Benar Allah dengan firmanNya “Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan memberikan jalan keluar padanya dan mengarunianinya rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka” (Ath Thalaq 2-3). (Cahaya Nabawiy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox