Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Sabtu, 18 Juni 2016

KISAH SHALAT DUA SAHABAT MUHAJIRIN DAN ANSHAR



KISAH SHALAT DUA SAHABAT
MUHAJIRIN DAN ANSHAR
https://sociopolitica.files.wordpress.com/2012/05/wygrzywalski-feliks-michal-187-the-desert-prayer-1317848.jpg
          Ketika Nabi Muhammad SAW. Tiba dari suatu peperangan beliau berhenti disuatu tempat dan bersabda, “Siapakah yang siap menjadi penjaga pada malam inI?” Ammar bin Yasir ra. Dari muhajirin dan Abbad bin Bisyr dari anshar berkata, “kami siap berjaga malam” Nabi SAW. Menyuruh mereka agar berjaga disebuah bukit yang terdapat jalan bagi musuh untuk menyerang. Keduanya pergi kebukit tersebut. Setibanya disana, pemuda anshar berkata pada saudaranya muhajirin, “mari kita bagi malam ini menjadi dua bagian, bagian malam pertama aku yang berjaga dan kamu beristirahat, dan bagian kedua kamu yang berjaga dan aku yang beristirahat sehingga malam ini dapat dijaga bergantian. Jika terasa ada musuh yang datang, maka yang jaga dapat membangunkan kawanya yang tidur. Jika langsung kita berdua berjaga bisa-bisa kita berdua mengantuk” maka mereka berdua menyepakati pembagian tugas jaga tersebut.
          Sambil bertugas Abbad ra. Mendirikan Shalat., ternyata ada seorang musuh mengintainya dan dari jarak jauh ia membidik anak panahnya. Abbad tetap berdiri tegak. Musuh kembali melepaskan anak panahnya, dan abbad masih saja berdiri tegak dalam Shalatnya, lalu musuh melepaskan anak panahnya yang ketiga. Setiap anak panah menancap di badan Abbad, ia langsung mencabut dan melemparkanya dengan tangan, kemudia meneruskan Shalat dengan tenang. Selesai Shalat Abbad baru membangunkan kawanya Ammar bin Yasir. Ketika musuh melihat ternyata mereka ada dua orang, mengetahui itu ia segera melarikan diri, ia tidak tahu berapa banyak tentara Islam disitu, ketika bangun Ammar melihat badan Abbad ra. Penuh darah dan bekas tiga anak panah ditubuhnya, Ammar ra. Berkata pada Abbad ra. “Subhanallah, mengapa engkau tidak membangunkanku dari tadi ?” Jawab Abbad ra.., “ketika aku shalat, aku mulai membaca surat Al Kahfi, dan hatiku enggan untuk ruku’ sebelum menyelesaikan surat ini, namun aku mnerasa aku bisa mati jika dipanah terus menerus sehingga tugas dari Rasulullah saw. Untuk berjaga tidak ditunaikan, aku nmencemaskan keselamatan Nabi SAW. Jika tidak akan ku selesaikan bacaan surat itu sebelum ruku’ walaupun aku harus mati”(Baihaqi, Abu Dawud).
          Sungguh luar biasa Shalat Sahabat Rasulullah ini meskipun terkena panah ia masih mampu berdiri tegak untuk melaksanakan Sahlat tanpa memperdulikan dirinya kecuali memperdulikan keselamatan Rasulullah,  semoga saja kita bisa meneladani Shalat sahabat Rasulullah ini dengan penuh kekhusu’an dan ke ikhlasan.  (Kitab Ta’lim FADHAIL A’MAL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox