Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Jumat, 29 April 2016

UPAH KERJA DI HARI JUMAT



UPAH KERJA DI HARI JUMAT
Gambar 1:
 http://s27.postimg.org/rrtj37drn/blue_fire_wallpaper_1366x768.jpg
 (Gambar 1 http://s27.postimg.org/rrtj37drn/blue_fire_wallpaper_1366x768.jpg)
Dizaman dahulu ketika Syekh Malik bin Dinar masih hidup, ada dua orang majusi yang bersaudara. Yang satu telah menyembah api selama 73 tahun. Adiknya telah menyembah api selama 35 tahun.
            Suatu hari si adik berkata kepada kakanya “Kak kita telah menyembah api puluhan tahun, mari kita uji dia. Kalau dia membakar kita seperti membakar orang-orang lain, kita akan akan berhenti menyembah dia. Kalau tidak, kita akan menyembahnya sampai mati.”
            Mereka kemudian menyalakan api. “siapa yang akan menaruh tangan di api duluan, kamu atau aku?” Tanya si adik.
            Kamu saja dulu,” jawab si kakak.
            Si adik lalu menaruh tanganya pada api. Spontan, dia menarik tanganya yang jelas terbakar!!!. “Sialan!” umpatnya. “ aku trelah menyembah kamu sejak tahun sekian, tapi kamu masih menyakitiku.”
            Lalu dia berkata pada kakaknya “kak mari kita tinggal dia”.
            “tidak aku tidak akan meninggalkanya” jawab si kakak
            Setelah itu Si adik pergi dan mengajak seluruh keluarganya menuju rumah Syekh Malik bin Dinar. Kala itu Syekh malik sedang memberikan wejangan kepada jamaahnya. Si adik menuturkan seluruh ceritanya dan menyatakan masuk Islam di hadapan Syekh Malik. Mendengar ini, seluruh hadirin menangis bahagia.
            Syekh Malik kemudian berkata kepadanya, “duduklah bersama para jamaah. Aku akan mengumpulkan uang dari jamaahku ini”
            “tidak. Aku tidak akan menjual agama dengan dunia” jawab elaki itu.
            Diapun lalu pergi bersama keluarganya dan mereka menemukan sebuah rumah yang dititinggalkan penghuninya . mereka pun akhirnya tinggal dirumah itu. Ketika malam tiba mereka beribadah kepada Allah sangat Khusyu.
            Esok paginya, si istri berkata kepada suaminya, “pergilah kepasar dan carilah kerja, belilah makanan dari hasil kerjamu.”
            Lelaki itupun pergi kepasar akan tetapi tak seorangpun mau menggunakan tenaganya. Dia berkata pada dirinya sendiri “aku akan berkerja kepada Allah.”
            Dia kemudian pergi kemasjid dan beribadah disitu hingga malam hari. Setelah selesai dia pulang dengan tangan hampa. “apakah kamu tidak mendapatkan sesuatu?” Tanya istrinya.
            “aku berkerja hari ini dan akan menerima upahku besok” jawabnya. Malam itu seluruh anggota keluarga tidur dengan perut kosong.
            Kesokan harinya, lelaki itu kembali pergi kepasar. Kali ini dia pun gagal lagi mendapatkan  pekerjaan. Dia kembali kemasjid dan bekerja kepada Allah SWT. Namun dia tetap pulang dengan tangan kosong . Istrinya bertanya seperti kemarin, dan lelaki itu menjawab dengan jawaban yang sama. Seluruh keluarga kembali melewatkan malamnya dengan perut kosong.
            Ketika hari Jum’at tiba, dia kembali meninggalkan rumahnya menuju kepasar. Lagi-lagi ia tidak mendapatkan pekerjaan. Seperti hari-hari sebelumnya, ia pun akhirnya kembali pergi ke masid dan melaksanakan shalat  jumat, usai Shalat jumat, dia mengangkat kedua tanganya tinggi-tingi dan berdoa dengan khusyu. “Tuhan, dengan kemuliaan agama ini dan kemuliaan hari ini, hapuskanlah dari hatiku kesedihan karena nafkah keluargaku. Tuhan, sungguh aku malu pada mereka. Aku khawatir mereka akan kembali keagama kakakku gara-gara kelaparan yang mendera mereka,” katanya menghiba.
 
            Pada saat yang sama ketika waktu zuhur menjelang, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya, ternyata yang datang adlah seorang pemuda yang ganteng. Ditangan terlihat nampan yang terbuat dari emas. Namun itu ditutupi dengan sapu tangan. Kepada istri, laki-laki itu dia berkata, “ambilah ini dan katakana pada suamimu, ini adalah upah kerjamu pada Allah dihari jumat. Amal yang sedikit dihari ini adalah banyak upahnya menurut Allah” kata pemuda itu sambil menyodorkan nampan dan bergegas pergi.
            Ketika istrinya membuka penutup nampan tadi, ternyata didalamnya terdapat 1000 dinar. Dia lalu mengambil satu dan membawanya ke tempat penukaran uang. Penukar uang menimbang dinar tersebut dan ternyata berat timbanganya dua kali lipat berat dari dinar pada umumnya.
            Setelah menunaikan shalat Jumat, si suami pulang dengan tangan hampa. Dia membungkus debu dengan sapu tanganya. “kalau istriku bertanya, aku telah bekerja dan mendapat upah tepung,” katanya dalam hati.
            Ketika dia sampai didepan pintu rumah, dia mencium bau masakan. Ini membuat dia menjadi malu. Dia menaruh sapu tangan berisi debu tadi di luar rumah agar si istri tidak tahu. Dia terheran-heran melihat sang istri memasak makanan. Saat dia mendengar cerita istrinya tentang apa yang telah terjadi. Dia pun tersungkur dalam sujud kepada Allah…
            “apa yang kamu bawa didalam sapu tangan itu” Tanya sang istri
            “kamu tak usah tanyakan itu,” jawab sang suami malu.
            Namun istrinya berkeras membuka bungkusan tadi. Dan ternyata… debu dalamnya telah berubah menjadi tepung atas izin Allah dan berkat kemuliaan hari Jumat. Lelaki itu kembali tersungkur dalam sujud panjang kepada Allah SWT!!! SubhanaLlah……. (Cahaya Nabawiy) Wallahu A'lam
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox