UPAH KERJA DI HARI JUMAT
Gambar 1:
(Gambar 1 http://s27.postimg.org/rrtj37drn/blue_fire_wallpaper_1366x768.jpg)
Dizaman dahulu
ketika Syekh Malik bin Dinar masih hidup, ada dua orang majusi yang bersaudara.
Yang satu telah menyembah api selama 73 tahun. Adiknya telah menyembah api
selama 35 tahun.
Suatu hari si adik berkata kepada
kakanya “Kak kita telah menyembah api puluhan tahun, mari kita uji dia. Kalau
dia membakar kita seperti membakar orang-orang lain, kita akan akan berhenti
menyembah dia. Kalau tidak, kita akan menyembahnya sampai mati.”
Mereka kemudian menyalakan api. “siapa
yang akan menaruh tangan di api duluan, kamu atau aku?” Tanya si adik.
Kamu saja dulu,” jawab si kakak.
Si adik lalu menaruh tanganya pada
api. Spontan, dia menarik tanganya yang jelas terbakar!!!. “Sialan!” umpatnya. “
aku trelah menyembah kamu sejak tahun sekian, tapi kamu masih menyakitiku.”
Lalu dia berkata pada kakaknya “kak
mari kita tinggal dia”.
“tidak aku tidak akan
meninggalkanya” jawab si kakak
Setelah itu Si adik pergi dan
mengajak seluruh keluarganya menuju rumah Syekh Malik bin Dinar. Kala itu Syekh
malik sedang memberikan wejangan kepada jamaahnya. Si adik menuturkan seluruh ceritanya
dan menyatakan masuk Islam di hadapan Syekh Malik. Mendengar ini, seluruh
hadirin menangis bahagia.
Syekh Malik kemudian berkata
kepadanya, “duduklah bersama para jamaah. Aku akan mengumpulkan uang dari
jamaahku ini”
“tidak. Aku tidak akan menjual agama
dengan dunia” jawab elaki itu.
Diapun lalu pergi bersama
keluarganya dan mereka menemukan sebuah rumah yang dititinggalkan penghuninya .
mereka pun akhirnya tinggal dirumah itu. Ketika malam tiba mereka beribadah
kepada Allah sangat Khusyu.
Esok paginya, si istri berkata
kepada suaminya, “pergilah kepasar dan carilah kerja, belilah makanan dari
hasil kerjamu.”
Lelaki itupun pergi kepasar akan tetapi
tak seorangpun mau menggunakan tenaganya. Dia berkata pada dirinya sendiri “aku
akan berkerja kepada Allah.”
Dia kemudian pergi kemasjid dan
beribadah disitu hingga malam hari. Setelah selesai dia pulang dengan tangan
hampa. “apakah kamu tidak mendapatkan sesuatu?” Tanya istrinya.
“aku berkerja hari ini dan akan
menerima upahku besok” jawabnya. Malam itu seluruh anggota keluarga tidur
dengan perut kosong.
Kesokan harinya, lelaki itu kembali
pergi kepasar. Kali ini dia pun gagal lagi mendapatkan pekerjaan. Dia kembali kemasjid dan bekerja
kepada Allah SWT. Namun dia tetap pulang dengan tangan kosong . Istrinya
bertanya seperti kemarin, dan lelaki itu menjawab dengan jawaban yang sama.
Seluruh keluarga kembali melewatkan malamnya dengan perut kosong.
Ketika hari Jum’at tiba, dia kembali
meninggalkan rumahnya menuju kepasar. Lagi-lagi ia tidak mendapatkan pekerjaan.
Seperti hari-hari sebelumnya, ia pun akhirnya kembali pergi ke masid dan
melaksanakan shalat jumat, usai Shalat
jumat, dia mengangkat kedua tanganya tinggi-tingi dan berdoa dengan khusyu.
“Tuhan, dengan kemuliaan agama ini dan kemuliaan hari ini, hapuskanlah dari
hatiku kesedihan karena nafkah keluargaku. Tuhan, sungguh aku malu pada mereka.
Aku khawatir mereka akan kembali keagama kakakku gara-gara kelaparan yang
mendera mereka,” katanya menghiba.
Pada saat yang sama ketika waktu
zuhur menjelang, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya, ternyata yang
datang adlah seorang pemuda yang ganteng. Ditangan terlihat nampan yang terbuat
dari emas. Namun itu ditutupi dengan sapu tangan. Kepada istri, laki-laki itu
dia berkata, “ambilah ini dan katakana pada suamimu, ini adalah upah kerjamu
pada Allah dihari jumat. Amal yang sedikit dihari ini adalah banyak upahnya
menurut Allah” kata pemuda itu sambil menyodorkan nampan dan bergegas pergi.
Ketika istrinya membuka penutup
nampan tadi, ternyata didalamnya terdapat 1000 dinar. Dia lalu mengambil satu
dan membawanya ke tempat penukaran uang. Penukar uang menimbang dinar tersebut
dan ternyata berat timbanganya dua kali lipat berat dari dinar pada umumnya.
Setelah menunaikan shalat Jumat, si
suami pulang dengan tangan hampa. Dia membungkus debu dengan sapu tanganya.
“kalau istriku bertanya, aku telah bekerja dan mendapat upah tepung,” katanya
dalam hati.
Ketika dia sampai didepan pintu
rumah, dia mencium bau masakan. Ini membuat dia menjadi malu. Dia menaruh sapu
tangan berisi debu tadi di luar rumah agar si istri tidak tahu. Dia
terheran-heran melihat sang istri memasak makanan. Saat dia mendengar cerita
istrinya tentang apa yang telah terjadi. Dia pun tersungkur dalam sujud kepada
Allah…
“apa yang kamu bawa didalam sapu
tangan itu” Tanya sang istri
“kamu tak usah tanyakan itu,” jawab
sang suami malu.
Namun istrinya berkeras membuka
bungkusan tadi. Dan ternyata… debu dalamnya telah berubah menjadi tepung atas
izin Allah dan berkat kemuliaan hari Jumat. Lelaki itu kembali tersungkur dalam
sujud panjang kepada Allah SWT!!! SubhanaLlah……. (Cahaya Nabawiy) Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar