Tubuh
Rasululullah Memancarkan
Nyala
Api Dan Petir
Sumber Foto : KabarMakkah.com
Periatiwa ini pernah berlangsung,
pada saat itu RasuluLlah SAW. Berangkat menuju medan perang hunain, diantara orang yang ikut serta dalam
pasukan kafir ada seorang lelaki bernama Syaibah bin Usman bin Thalhah, yang
ayah dan pamanya terbunuh dalam perang Uhud.
Oleh karena itu,
Syaibah sebelum masuk Islam
ikut serta dalam perang hunain untuk balas dendam atas kematian bapak dan pamanya
di perang Uhud. Sasaran utamanya adalah membunuh RasuluLlah SAW.
Syaibah kemudian
menceritakan apa yang ia alami sendiri dalam perang hunain tersebut. Ia
menceritakan, “ketika aku mengetahui RasululuLlah SAW ikut serta dalam pasukan
Islam dalam Perang Hunain ini, aku pun ikut bergabung dengan pasukan Quraisy menuju
suku Hawazin, dengan harapan bila perang sudah berkecamuk, aku akan mencari
kesempatan dan menunggu saat yang tepat untuk membunuh RasuluLlah SAW. Dengan
demikian, akulah orang yang dapat menyelesaikan balas dendamnya kafir Quraisy
terhadap RasuluLlah SAW. Rencana ini aku perhitungkan matang-matang jangan
sampai gagal. Pedang yang aku bawa pun aku asah tajam-tajam hingga nanti dapat
sekali tebas, kepala RasuluLlah SAW langsung pisah dengan tubuhnya.”
“pada hari itu”
demikianlah Syaibah melanjutkan ceritanya, ketika perang sedang berkecamuk
dengan hebatnya, aku terus mengintai gerak-gerik RasuluLlah karna dialah
sasaran utamaku. Akhirnya, tibalah saat-saat yang aku tunggu-tunggu. Ini
merupakan peluang emas bagiku, disaat orang-orang Islam porak-poranda dan
tercerai-berai oleh serangan gencar pasukan panah kaum kafir yang bertubi-tubi sehingga
keselamatan RasuluLlah SAW tidak dilindungi oleh pasukannya. Maka, aku langsung
menghunus pedangku sambil mendekati RasuluLlah SAW.
Setelah dekat dengan
beliau, serangan pun aku lancarkan kepadanya. Tiba-tiba, ada NYALA API YANG
KELUAR DARI TUBUHNYA LAKSANA PETIR YANG MENYAMBAR-NYAMBAR DAN NYARIS MENYAMBAR
KULIT WAJAHKU. Melihat kejadian itu, aku langsung menutup wajahku dengan tangan
karena rasa takut telah mencekam seluruh jiwaku.
Untuk itu, aku langsung
menghindarkan dirinya menjauhi RasuluLlah sejauh mungkin. Tidak begitu lama,
aku mendengar suara RasuluLlah SAW memanggilku, “Wahai Syaibah, datanglah
kemari”.
Aku pun datang kepada
Nabi SAW dengan perasaan takut. Setelah aku mendekat, beliau lalu meletakan
tangannya di dadaku, rupanya beliau mengerti kalau dadaku diliputi oleh
perasaan takut dan gemetaran. Beliau mengusap-usap dadaku, seraya berdoa,
(artinya) “Ya Allah, lindungilah dia dari bisikan Setan”
Dari peristiwa itu,
Demi Allah, pada saat itu juga tidak ada yang lebih dicintai oleh
telinga, mata, dan segenap jiwaku kecuali beliau. Perasaan benci dan dendam
kepadanya tiba-tiba sirna dari dalam lubuk hatiku.
Kemudian RasuluLlah SAW
berkata kepadaku “Mari ikut berjuang bersama kami.” Aku langsung berdiri tegak
dihadapan Beliau dan dengan pedang di tangan, aku melancarkan serangan balik
menghantam teman-temanku yang kafir yang memusuhi RasuluLlah SAW dan
sahabat-sahabatnya.
Hanya Allah lah yang
lebih mengetahui kalau diriku ini lebih suka melindungi dan menjaga keselamatan
RasuluLlah SAW dengan menggunakan tanganku sendiri. Jika bapakku masih hidup
dan memusuhi RasuluLlah dan sahabat-sahabatnya, maka tidak segan-segan lagi aku
akan menyerangnya dengan pedangku yang tajam ini”
Sungguh luar biasa
Hebat RasuluLlah dari apa yang sudah kita ketahui, inilah penjagaan dan
mukjizat dari Allah untuk RasuluLlah SAW. WaLlahu A'lam bishowab
Sumber Cerita : 50
Mukjizat Rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar