BERKAH
SYA'BAN, MERINGANKAN SIKSAAN
Sumber Gambar : lovelyuniversee.tumblr.com
Muhammad bin Abdullah
Az-Zahidiy bercerita mengenai kawannya yang bernama Abu Hafshin al-Kabir yang
telah meninggal dunia.
Az Zahidiy bercerita
kawan saya Abu Hafshin al Kabir telah meninggal dunia, maka saya menyolatinya.
Dan saya tidak mengunjungi kuburanya lagi selama 8 bulan. setelah itu saya
bermaksud bertakziah ke kuburnya.
Ketika saya tidur di
malam hari saya bermimpi melihatnya, mukanya berubah menjadi pucat saya beri
salam kepadanya dan dia tidak membalasnya. Kemudian saya Bertanya kepadanya
“Subhanallah, mengapa engkau tidak menjawab salamku?”
“membalas salam adalah
ibadah sedangkan kami sekalian telah terputus dari ibadah” jawabnya.
“Mengapa saya melihat
wajahmu berubah padahal sungguh engkau dulu berwajah bagus?” Tanya Saya.
Dia menjawab “ Ketika
saya dibaringkan di dalam kubur telah datang satu malaikat dan duduk di sebelah
kepala saya Seraya berkata “ Hai si tua yang jahat!” lalu dia menghitung semua
dosa saya dan semua perbuatan saya yang jahat, Bahkan dia memukul saya dengan
Sebatang Kayu sehingga badan saya terbakar.
Kubur pun berkata
kepada saya “Apakah engkau tidak malu kepada Tuhanku?”
Lalu kubur pun
menghimpit saya dengan himpitan yang kuat sekali sehingga tulang rusuk saya
menjadi bertebaran dan sendi-sendinya menjadi terpisah-pisah. Siksaan itu
berlangsung sampai malam pertama bulan Sya’ban.
Waktu itu ada suara
mengundang dari atas saya, “ Hai malaikat, Angkatlah batang kayu mu dan siksa
mu dari padanya, karena sesungguhnya Dia pernah menghidup hidupkan satu malam
dari bulan Sya’ban selama hidupnya dan pernah berpuasa pada satu bulan dari
bulan Sya'ban”.
Jangan Lupa Ikuti
Maka Allah subhanahu wa
ta'ala menghapuskan siksa dari padaku karena aku memuliakan malam hari di bulan
Sya'ban dengan sholat dan juga dengan puasa Satu Hari di Bulan Sya’ban.
Kemudian Allah memberi kegembiraan kepadaku dengan surga dan kasih sayangNya.”
Wallahu a’lam bishowab......
Sumber : Hidayah sebuah Intisari Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar