Cerita Islam Membangun Iman. Kunjungi terus Iyah Website kami, Yang InsyaAllah akan update terus tiap hari selasa dan Jum'at

About me

LightBlog

Breaking

LightBlog

Entri Populer

Rabu, 01 Maret 2017

Selamatnya Sayyiduna Umar Bin Khattab RA Karena Seekor Burung Ushfur



Selamatnya Sayyiduna Umar Bin Khattab RA
Karena Seekor Burung Ushfur
Sumber Foto : jalansurga.com
Suatu hari di kota Madinah Sayyiduna Umar ra. sedang menyusuri lorong-lorong kota yang saat itu matahari sedang dalam kondisi sangat terik.
Sayyiduna Umar berjalan sendirian tepat ketika matahari sedang mengeluarkan panas yang luar biasa. Panasnya sungguh garang menyambar hampir setiap jengkal kota. Saat itu, jalanan kota Madinah terasa longgar karena orang-orang lebih memilih beristirahat didalam rumah daripada bepergian dan melakukan perniagaan.
Namun dia tampak tak peduli dengan panasnya matahari yang menyengat maupun kotornya debu-debu pasir gurun yang naik ke udara karna ia lebih peduli dengan rakyatnya ketimbang dirinya sendiri.
Hingga suatu ketika, Umar ra. melewati salah satu sudut pasar madinah, tiba-tiba langkahnya terdiam. Pandanganya tertuju pada seorang anak kecil di sana. Dia samar-samar mendengar suara lirih cericit ushfur (sejenis burung Pipit). Perlahan ia mendatangi arah suara itu dan dengan lembut menyapa bocah laki-laki yang tengah asyik bermain burung kecil tersebut.
 
 Sumber Foto : 1.bp.blogspot.com
“Nak, apa yang ada di tanganmu ini ?” Tanya Khalifah Umar
Wajah si kecil mendongak. Hanya sekilas. Kemudian menjawab, “Paman tidakkah Paman lihat, ini adalah seekor burung”
Pandangan Umar menjadi redup, ia menaruh iba saat melihat suara burung cicit itu menjadi parau. Di dalam hatinya mengalun kesedihan. Burung kecil ini tentu ingin terbang dan anak ini tidak mengerti jika burung kecil ini teraniaya. Begitu ucap hati Umar.
“Bolehkan aku membelinya, Nak ? Aku sangat ingin memilikinya” Tanya Khalifah penuh harap
Dengan agak ragu si kecil itu berkata “Baiklah Paman”
Si kecil itupun segera bangun dan menyerahkan burung tersebut kepada lelaki yang baru pertama kali dijumpainya itu. Tanpa ragu lagi Khalifah memberikan beberapa keping uang kepada si kecil.
Dalam genggamanya, burung Ushfur itu dibawa menjauh . Dengan hati-hati ia membuka genggamannya seraya bergumam senang, “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Penyayang, engkau burung kecil, terbang lah..., terbang lah...!”
Akhirnya burung itu terbang jauh ke langit menjauhi pandangan Khalifah Umar. Sungguh langit Madinah menjadi saksi ketika senyuman senang tersungging di bibirnya yang sering kali bertasbih itu.
Hari terus berlalu, tibalah masanya Sayyiduna Umar dipanggil Sang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan.
Suatu ketika, jauh setelah Khalifah Umar Bin Khattab meninggalkan rakyatnya yang sangat mencintainya, beberapa ulama bermimpi bertemu dengannya di surga. Beberapa Ulama secara bersamaan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Sayyiduna Umar bin Khattab.
“Wahai Umar, kami ingin seperti anda. Ingin bersama anda didalam surga Allah SWT. yang indah. Amalan ibadah apa gerangan yang bisa membuat anda berada di tempat yang mulia ini?”
“Apakah karena keberanianmu berada di garis terdepan menghadapi musuh-musuh Allah?” tanyanya lagi dari salah ulama disitu
“Apakah karena keadilanmu karena memutuskan perkara?” Sahut yang lainya.
“Apakah karena kezuhudanmu?” tanya seseorang di bagian belakang.
Dengan berliang air mata, Sayyiduna Umar menjawab, “Wahai saudaraku, ketahuilah bahwa saat jasadku kalian masukkan kedalam liang lahat dan kemudian kalian menimbun jasadku dengan tanah sampai memenuhi seluruh ruang kuburku. Lalu, setelah kalian semuanya meninggalkanku sendirian di tempat yang gelap, datanglah kedua malaikat yang membuatku merasa sangat ketakutan luar biasa. Entah kenapa, aku belum pernah merasa ketakutan seperti saat itu. Tiba-tiba, aku mendengan Allah berseru kepada para malaikat yang membuatku ketakutan luar biasa tersebut, “Wahai para malaikat ku, janganlah kalian membuat takut hambaKu yang sangat penuh kasih sayang ini. Yang dengan belaian kasih sayang pula, ia telah membuat burung Ushfur terbang bebas ke angkasa. Aku menyayanginya dan mengampuni dosa-dosanya. Ia menyayangi burung Ushfur di dunia, maka Aku menyayanginya di akherat.”.
Semoga kita bisa seperti Sahabat Umar yang hanya dengan menyayangi binatang kita juga dapat disayang oleh Allah SWT dan dimasukkan kedalam surganya. Sekecil apapun perbuatan kita kalau kita Ikhlas pasti akan mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah SWT. WaLlahu A'lam bishowab




Sumber Cerita : Kisah-kisah Ibadah Para Sahabat Nabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox