Selamatnya Sayyiduna
Umar Bin Khattab RA
Sumber Foto : jalansurga.com
Suatu hari di kota
Madinah Sayyiduna Umar ra.
sedang menyusuri lorong-lorong kota yang saat itu matahari sedang
dalam kondisi sangat terik.
Sayyiduna Umar berjalan
sendirian tepat ketika matahari sedang mengeluarkan panas yang luar biasa.
Panasnya sungguh garang menyambar hampir setiap jengkal kota. Saat itu, jalanan
kota Madinah terasa longgar karena orang-orang lebih memilih beristirahat didalam
rumah daripada bepergian dan melakukan perniagaan.
Namun dia tampak tak
peduli dengan panasnya matahari yang menyengat maupun kotornya debu-debu pasir
gurun yang naik ke udara karna ia lebih peduli dengan rakyatnya ketimbang
dirinya sendiri.
Hingga suatu ketika,
Umar ra. melewati salah satu
sudut pasar madinah, tiba-tiba langkahnya terdiam. Pandanganya tertuju pada
seorang anak kecil di sana. Dia samar-samar mendengar suara lirih cericit
ushfur (sejenis burung Pipit). Perlahan ia mendatangi arah suara itu dan dengan
lembut menyapa bocah laki-laki yang tengah asyik bermain burung kecil tersebut.
Sumber Foto : 1.bp.blogspot.com
“Nak, apa yang ada di
tanganmu ini ?” Tanya Khalifah Umar
Wajah si kecil mendongak.
Hanya sekilas. Kemudian menjawab, “Paman tidakkah Paman lihat, ini adalah
seekor burung”
Pandangan Umar menjadi
redup, ia menaruh iba saat melihat suara burung cicit itu menjadi parau. Di
dalam hatinya mengalun kesedihan. Burung kecil ini tentu ingin terbang dan anak
ini tidak mengerti jika burung kecil ini teraniaya. Begitu ucap hati Umar.
“Bolehkan aku
membelinya, Nak ? Aku sangat ingin memilikinya” Tanya Khalifah penuh harap
Dengan agak ragu si
kecil itu berkata “Baiklah Paman”
Si kecil itupun segera
bangun dan menyerahkan burung tersebut kepada lelaki yang baru pertama kali
dijumpainya itu. Tanpa ragu lagi Khalifah memberikan beberapa keping uang kepada
si kecil.
Dalam genggamanya,
burung Ushfur itu dibawa menjauh . Dengan hati-hati ia membuka genggamannya
seraya bergumam senang, “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Penyayang, engkau
burung kecil, terbang lah..., terbang lah...!”
Akhirnya burung itu
terbang jauh ke langit menjauhi pandangan Khalifah Umar. Sungguh langit Madinah
menjadi saksi ketika senyuman senang tersungging di bibirnya yang sering kali
bertasbih itu.
Hari terus berlalu,
tibalah masanya Sayyiduna Umar dipanggil Sang Maha Menghidupkan dan Maha
Mematikan.
Suatu ketika, jauh
setelah Khalifah Umar Bin Khattab meninggalkan rakyatnya yang sangat
mencintainya, beberapa ulama bermimpi bertemu dengannya di surga. Beberapa
Ulama secara bersamaan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Sayyiduna Umar bin
Khattab.
“Wahai Umar, kami ingin
seperti anda. Ingin bersama anda didalam surga Allah SWT. yang indah. Amalan
ibadah apa gerangan yang bisa membuat anda berada di tempat yang mulia ini?”
“Apakah karena
keberanianmu berada di garis terdepan menghadapi musuh-musuh Allah?” tanyanya
lagi dari salah ulama disitu
“Apakah karena
keadilanmu karena memutuskan perkara?” Sahut yang lainya.
“Apakah karena kezuhudanmu?”
tanya seseorang di bagian belakang.
Dengan berliang air
mata, Sayyiduna Umar menjawab, “Wahai saudaraku, ketahuilah bahwa saat jasadku
kalian masukkan kedalam liang lahat dan kemudian kalian menimbun jasadku dengan
tanah sampai memenuhi seluruh ruang kuburku. Lalu, setelah kalian semuanya
meninggalkanku sendirian di tempat yang gelap, datanglah kedua malaikat yang
membuatku merasa sangat ketakutan luar biasa. Entah kenapa, aku belum pernah
merasa ketakutan seperti saat itu. Tiba-tiba, aku mendengan Allah berseru kepada
para malaikat yang membuatku ketakutan luar biasa tersebut, “Wahai para
malaikat ku, janganlah kalian membuat takut hambaKu yang sangat penuh kasih
sayang ini. Yang dengan belaian kasih sayang pula, ia telah membuat burung
Ushfur terbang bebas ke angkasa. Aku menyayanginya dan mengampuni dosa-dosanya.
Ia menyayangi burung Ushfur di dunia, maka Aku menyayanginya di akherat.”.
Semoga kita bisa
seperti Sahabat Umar yang hanya dengan menyayangi binatang kita juga dapat
disayang oleh Allah SWT dan dimasukkan kedalam surganya. Sekecil apapun
perbuatan kita kalau kita Ikhlas pasti akan mendapatkan ganjaran yang besar
dari Allah SWT. WaLlahu A'lam bishowab
Sumber Cerita : Kisah-kisah Ibadah Para Sahabat Nabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar