Masalah malas Ibnu Hajar pernah berkata
“malas adalah meninggalkan sesuatu yang baik padahal ia mampu melakukanya”
Abdullah bin Mas’ud pernah berkata “ tak
ada yang lebih memberatkan pandangan saya selain melihat seseorang yang tidak
melakukan pekerjaan untuk di dunianya dan tidak pula untuk akhirtanya
Apakah seorang pemalas Suka melihat
orang yang malas seperti halnya Apakah seorang penghianat suka melihat seorang
menghianati dirinya.
Masih banyak lagi ungkapan ungkapan malas
dari para ulama Ra. Seperti kata Ibnu Hajar di atas malas adalah meninggalkan
sesuatu yang baik, banyak sekali yang ditinggalkan oleh orang orang malas
seperti membaca, mengaji, mendengarkan ceramah, sholat sunnah dan lain
sebagainya yang padahal itu adalah perbuatan yang baik yang bisa
menyelamatkannya di dunia ataupun di akhirat. Orang yang suka tidur, suka
makan, sering dilayani, dan memanjakan diri biasanya memiliki sifat malas.
Rasulullah yang sudah tua mempunyai
ribuan pengikut yang siap mempertaruhkan jiwa dan raganya beliau masih tetap
bekerja untuk anak istri beliau.
Apakah pantas manusia yang berakal mulia
memiliki sifat malas padahal seekor burung yang tidak mempunyai akal dan tidak
bisa memiliki pekerjaan akan terus mencari makan walaupun hanya sesuap atau dua
suap untuk dirinya dan anak-anaknya.
Sifat malas biasanya timbul ketika badan
kita jarang digerakkan sehingga akibatnya badan menjadi semakin berat, mudah
lelah dan lebih enak untuk berdiam diri seperti batu kerikil tapi tak berguna.
Padahal Allah membenci orang Islam yang tidak bekerja dan ketika Allah membenci
maka makhluk Nya pun seperti malaikat,
bumi dan seisinya bisa ikut
membencinya.
Rasulullah SAW pernah bercerita kelak di dalam kubur sifat malas akan menjelma
menjadi orang yang buruk rupanya, ia berkata “ Aku adalah amalmu yang buruk
kamu dahulu tidak bersegera dalam ketaatan namun rajin dalam bermaksiat. Allah
akan membalasmu dengan keburukan.” HR. Tirmidzi.
Wallahu
a’lam bishowab........
Mohon
Kritik dan Sarannya loakan dikimentar J.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar